GRADASI
INTENSITAS (GI)
Gradasi artinya
: Tingkat.
Sedangkan
intensitas artinya kekuatan.
Gradasi intensitas artinya: Kekuatan yang
dapat dicapai dari penyampaian isi pernyataan. Atau dengan arti lain tingkat kekuatan pesan yang sampai kepada komunikan.
Gradasi intensitas komunikasi juga di dasari oleh peralatan
tubuh manusia.
dan peralatan tubuh manusia terdiri dari dua jenis, yaitu
peralatan jasmani (bersifat konkret) dan peralatan rohani (bersifat abstrak).
Telinga, Mulut, hidung, kaki, dan tangan adalah bagian dari peralatan jasmaniah manusia. Akal, budi, naluri dan
hati nurani adalah bagian dari peralatan rohaniah manusia.
Akal
adalah salah satu peralatan rohani manusia yang berfungsi untuk membedakan mana
yang salah dan mana yang benar, mengingat, menghubungkan, menganalisis dan
menyimpulkan. Kemampuan akal manusia tergantung kepada luas pengalaman dan
tingkat pendidikannya,formal maupun informal. Tidak ada yang betul-betul sama.
Budi : berfungsi untuk membedakan
mana yang baik dan buruk (etika), indah/tidak indah(estetika), sopan /tidak
sopan (etiket /perasaan tata krama kesopanan), adil atau tidak adil(perasaan
keadilan).
Naluri : dorongan yang dibawa
manusia sejak lahir untuk berprilaku tertentu. Naluri sering disebut jg
instink, salah satu naluri misalnya adalah naluri ketuhanan, naluri
kebahagiaan,naluri sosial, naluri ingin tahu, naluri komunikasi.
Hati nurani adalah peralatan rohani
manusia yang berfungsi sebagai pedoman manakala akal, budi, naluri tidak dapat
memutuskan dan manusia berada dalam kebimbangan.
Hati nurani pada dasarnya adalah anggukan universal:
pelanggaran terhadapnya adalah perendahan harkat dan martabat manusia.ia
berlaku dimanapun, kapanpun, tanpa mengenal,ras,golongan,
maupun agama.
Hati nurani bersifat personal : berkaitan erat dengan individu yang
bersangkutan. Mewarnai kepribadian, hati nurani berkembang bersamaan dgn
perkembangan usia, pendidikan dan pengalaman hidup manusia. HN hanya berbicara
atas nama manusia pemiliknya.
Enam
tingkat gradasi intensitas yang
dicapai
oleh IP:
1. Pemberitahuan adalah Memberitahu
atau memberitakan. Tujuan pokok komunikator, komunikan mengetahui suatu
persoalan. Komunikator hanya memberitahu. Kesimpulan dan atau penilaian
diserahkan pada komunikan. Tidak peduli kesimpulan dan atau penilaian komunikan
benar atau salah. Pokoknya, komunikan sudah diberitahu.
2. Penerangan adalah proses atau cara perbuatan menerangkan (memberikan penjelasan). Menerangkan atau menjelaskan. Tujuan pokok komunikator, komunikan memahami suatu persoalan. Karena itu, selain memberitahu, komunikator juga berusaha menjelaskan suatu persoalan kepada komunikan. Komunikator berkepentingan komunikan memahami isi pernyataannya agar dapat menarik kesimpulan dan atau penilaian secara tepat. Namun, sikap dan atau tindakan komunikan, positif atau negatif, menerima atau menolak, diserahkan kepada komunikan. Pokoknya, komunikan sudah diberitahu dan sudah dijelaskan.
3. Pembujukan atau persuasi adalah bersifat
membujuk secara halus (supaya menjadi yakin) hanya
dengan cara pendekatan itu dapat dilakukan. Membujuk atau mempersuasi. Tujuan pokok komunikator,
komunikan melakukan suatu tindak tertentu untuk kepentingan komunikan sendiri.
Karena itu, selain memberitahu dan menjelaskan suatu persoalan, komunikator
juga mengarahkan komunikan bersikap dan bertindak secara tertentu. Jadi,
selain dapat menarik kesimpulan dan atau penilaian secara tepat, sikap
dan atau tindakan komunikan pun diarahkan komunikator bagi kepentingan
komunikan.tetapi komunikan bebas
menentukan sikap dan atau tindakannya. Bila sikap dan atau tindakan komunikan
kemudian tidak sesuai dengan pengarahan, komunikator tidak peduli. Pokoknya,
komunikan sudah diarahkan kepada sikap dan tindakan yang menguntungkan. Ia
bebas memilih mana yang baik dan mana yang buruk bagi dirinya.
4. Propaganda adalah “rencana sistematis atau gerakan
bersama untuk penyebarluasan suatu
keyakinan atau doktrin. Memprovokasi atau mempropaganda.
Tujuan pokok komunikator, komunikan melakukan suatu tindak tertentu untuk
kepentingan komunikator. Karena itu, selain memberitahu, menjelaskan, dan
mengarahkan komunikan untuk bersikap dan bertindak untuk kepentingan komunikan,
komunikator juga berusaha komunikan bersikap dan bertindak secara tertentu
untuk kepentingan komunikator. Komunikan masih tetap diberi kebebasan bersikap
dan atau bertindak. Namun, walau komunikan bebas bersikap dan atau bertindak,
komunikator telah menambahkan “sesuatu” ke dalam pemberitahuan dan
penjelasannya sehingga komunikan menarik kesimpulan dan penilaian yang salah.
Dan, kesalahan ini membawa keuntungan bagi komunikator. Apakah komunikan
kemudian menderita, komunikator tidak peduli. Kecuali, bila sikap dan atau tindakan
komunikan kemudian tidak sesuai dengan pengarahan, komunikator akan berusaha
kembali melakukan “pengarahan”.
5. Agitasi adalah dalam makna denotatifnya, agitasi
berarti hasutan kepada orang banyak untuk mengadakan huru-hara,
pemberontakan dan lain sebagainya. Kegiatan ini biasanya dilakukan
olehtokoh/aktivis partai politik, ormas dan lain sebagainya dalam sesi pidato
maupun tulisan. Dalam praktek,
dikarenakan kegiatan agitasi yang cenderung “menghasut” maka seringkali
disebut sebagai kegiatan“provokasi” atau sebagai perbuatan untuk membangkitkan
kemarahan. Bentuk agitasi sebetulnya bisa
dilakukan secara individual maupun dalam basis kelompok (massa).
Bebarapa prilaku kolektif yang dapat di jadikan sebagai pemicu dalam proses
agitasi adalah:
1.
Perbedaan
kepentingan, seperti misalnya isu SARA (suku, agama, ras). Perbedaan
kepentingan ini bisa menjadi titik awal keresahan masyarakat yang dapat dipicu
dalam proses agitasi.
2. Ketegangan sosial, ketegangan sosial biasanya timbul
sebagai pertentangan antar kelompok baik wilayah, antar suu, agama, maupun
pertentangan antara pemerintah dengan rakyat.
3.
Tumbuh dan menybarnya
keyakinan untuk melakukan aksi, ketika kelompok merasa dirugikan oleh kelompok
lainnya, memungkinkan timbul dendam kesumat dalam dirinya. Hal ini bisa
menimbulkan keyakinan untuk dapat melakukan suatu aksi bersama.
Dalam politik, ketiga
perilaku kolektif diatas akan menajdi ledakan sosial apabila ada faktor
penggerak (provokatornya). Misalnya ketidakpuasaan rakyat kecil terhadap kebijakan
pemerintah yang tidak memihak kepada mereka juga bisa menjadi sebuah alat
pemicu yang efektif untuk mendongkrak sebuah rezim. Dalam tahap selanjutnya,
mobilisasi massa akan terbentuk apabila ledakan sosial yang muncul dapat
memancing solidaritas massa. Hingga pada pertambahan tertentu bisa memunculkan
kondisi tidak teratur.
Dalam proses agitasi pemahaman perilaku massa menjadi penting. Agar agitasi
dapat dilakukansecara efektif maka perlu diperhatikan sifat orang-orang dalam
kelompok(massa) seperti; massa yangcenderung tidak rasional, mudah tersugesti,
emosional, lebih berani mengambil resiko, tidak bermoral.Kemampuan seorang
agitator untuk mengontrol emosi massa menjadi kunci dari keberhasilan
prosesagitasi massa. Sedangkan pendekatan hubungan interpersonal merupakan
kunci sukses dalam agitasi individu.
6. Indoktrinasi
adalah pemberian ajaran secara
mendalam (tanpa kritik) atau
penggemblengan mengenai suatu paham atau doktrin tertentu dengan melihat suatu
kebenaran dari arah tertentu saja. Mengindoktrinasi
atau brainwashing.
Tujuan pokok komunikator, komunikan harus melakukan suatu tindak tertentu untuk
kepentingan komunikator dan tidak berpeluang melakukan serangan balik terhadap
komunikator. Karena itu, selain memberitahu, menjelaskan, dan mengarahkan,
komunikator juga memaksa komunikan bersikap dan bertindak secara tertentu.
Komunikan dalam hal ini tidak diberi kebebasan bersikap dan atau bertindak.
Untuk itu, selain menambahkan “sesuatu” ke dalam pemberitahuan dan
penjelasannya sehingga komunikan menarik kesimpulan dan penilaian yang salah,
komunikator juga menimbulkan siksaan-siksaan non fisik dan fisik pada
komunikan. Karena itu, komunikator yang melakukan indoktrinasi selain harus
memiliki kartu truf yang mematikan komunikan, ia juga memiliki “kekuatan fisik”
baik secara perorangan maupun secara lembaga. Jika tidak, komunikator dapat
diserang balik oleh komunikan.
Hubungan gradasi
intensitas dengan sasaran IP.
Sasaran utama dari IP adalah peralatan rohaniah, karena
peralatan rohaniah yang berusaha memahami IP komunikator, maksudnya adalah
peralatan rohaniah itu bersifat abstrak yang berarti tidak semua orang bisa
langsung memahaminya. diatas sudah di sebutkan beberapa kaitan dengan peralatan
rohaniah seperti akal, budi, naluri dan hati nurani. karena itulah bisa
menyesuaikan motif komunikasi (tujuan) komunikator dengan konsepsi kebahagiaan
komunikan, serta menentukan apakah komunikan menyampaikan suatu feedback (umpan
balik)/ tanggapan dari komunikan.
Bila ingin
mencapai GI pemberitahuan, sasaran IP adalah akal.
Bila ingin
mencapai GI penerangan, sasaran IP adalaj akal dan budi.
Bila ingin
mencapai GI pembujukan, sasaran IP adalah akal, budi dan naluri.
Bila ingin
mencapai GI propaganda, sasaran IP adalah akal, naluri.
Bila ingin
mencapai GI agitasi, sasaran IP adalah budi dan naluri.
Bila ingin
mencapai GI indoktrinasi, sasaran IP adalah budi, naluri, hati dan akal.
Hubungan gradasi intensitas dengan
frekuensi penyampaian isi pernyataan.
Frekuensi
penyampaian IP adalah kekerapan penyampaian isi pernyataan atau berapa kali IP
harus disampaikan. Bila diartikan frekuensi adalah ukuran jumlah
putaran ulang per peristiwa dalam satuan waktu yang diberikan. Kesimpulannya
gradasi intensitas itu tercipta dengan sempurna apabila mempunyai frekuensi
yang stabil.
Untuk
mewujudkan GI pemberitahuan diperlukan penyampaian IP satu kali, sedangkan
untuk mewudujudkan lima kali GI lainnya di perlukan penyampaian IP lebih dari
satu kali.
Di
dalam penyampaian IP dapat di gunakan satu saluran komunikasi atau lebih dari
satu saluran komunikasi, kalau lebih dari satu dilakukan serentak pada waktu
yang bersamaan.
Hubungan GI dengan waktu penyampaian IP.
Penyampaian IP
berdasarkan waktu yang tepat
·
Gradasi
intensitas pemberitahuan, IP bisa disampaikan kepan saja.
·
Gradasi
intensitas penerangan, penyampaian IP paling tepat pada waktu pagi hari.
·
Gradasi
intensitas pembujukan, penyampaian IP pagi hari atau siang hari.
·
Gradasi
intensitas prppaganda lebih tepat di sampaikan pada malam hari.
·
Gradasi
intensitas agitasi, IP lebih tepat disampaikan pada malam hari.
·
Gradasi
intensitas Indoktrinasi, IP bisa di sampaikan kapan saja.
Acara kegiatan
manusia dalam satu hari atau satu minggu juga mempengaruhi terwujudnya gradai
intensitas yang di kehendaki.
Hubungan GI dengan tempat penyampaian
IP.
Tempat
penyampaian IP merupakan salah satu factor yang ikut menentukan berhasil
tidaknya usaha mewujudkan motif komunikasi komunikator.
Dalam hunungan komunikator dan
komunikan, factor tempat dapat di bagi dalam dua golongan:
1.
Berada
ditempat yang berbeda.
2.
Berada
ditempat yang sama.
Proses komunikasi ditempat yang berbeda
dapat berlangsung, misalnya:
·
Komunikator
di stasiun TV, sedangkan komunikan di rumah.
·
Komunikator
di telepon umum, komunikan di kamar kerja, dll.
Proses komunikasi
ditempat yang sama dapat berlangsung. Misalnya:
·
Di
dalam satu rungan.
·
Sama-sama
di kantor, dll.
Faktor intern dan
Ekstern.
Factor intern
dalam proses komunikasi adalah keseluruhan peralatan hidup manusia (peralatan
jasmaniah dan peralatan rohaniah) yang berfungsi dalam proses komunikasi.
Di dalam proses
komunikasi, factor intern komunikator berhadapan dengan factor intern
komunikan, tetapi selain itu berhadapan pula dengan factor ekstern.
Factor ekstern
dalam proses komunikasi adalah keseluruhan keadaaan di luar diri manusia yang
dapat mempengaruhi proses komunikasi.
Factor ekstern dapat di bagi dua menurut
sifatnya:
·
Factor
yang statis, misalnya UUD Negara Indonesia, lingkungan hidup, adat istiadat,
kepercayaan, tempat tinggal, dll.
·
Factor
yang dinamis, missal situasi ekonomi, politik, kebudayaan, pertumbuhan manusia,
teknologi, dll.
Pengaruh dari factor ekstern terhadap komunikator maupun komunikan mengandung tiga kemungkinan:
·
Positif.
·
Negatif.
·
Netral.
kita juga punya nih artikel mengenai 'Intensitas Komunikasi', silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
BalasHapushttp://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1839/1/Artikel_10502105.pdf
trimakasih
semoga bermanfaat
Terimakasih Kk..
HapusMaaf mas, sumber referensinya tolong dicantumkan, dari buku apa. Terima kasih
BalasHapusIf you're trying hard to lose weight then you need to jump on this totally brand new custom keto meal plan.
BalasHapusTo produce this service, licenced nutritionists, fitness trainers, and professional cooks have united to provide keto meal plans that are productive, convenient, money-efficient, and delicious.
Since their first launch in January 2019, 1000's of individuals have already remodeled their figure and well-being with the benefits a proper keto meal plan can provide.
Speaking of benefits: clicking this link, you'll discover 8 scientifically-certified ones given by the keto meal plan.
IP singkatan apa ya ?
BalasHapusisi pernyataan
Hapusdefinisi IP adalah segala sesuatu yang disampaikan komunikator kepada komunikan
IP adalah isi pernyataan
Hapusmaaf tolong sebutkan sumber bukunya
BalasHapus